Dipetik daripada
artikel yang dikongsikan:
Qiyamullail merupakan solat sunnah yang paling utama setelah solat wajib
yang 5 waktu.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سئل
رسول الله صلى الله عليه وسلم: أي الصلاة أفضل بعد المكتوبة؟ قال: (الصلاة في جوف
الليل)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata Rasulullah ﷺ pernah ditanya:
“Solat apakah yang paling utama setelah
solat fardhu lima waktu?”
Baginda menjawab: “Solat yang paling utama setelah solat fardhu adalah
solat di tengah malam.”
(Diriwayatkan
oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim)
Sabda Rasulullah ﷺ :
“Hendaklah kamu melakukan solat malam kerana ia adalah kebiasaan
orang-orang soleh sebelum kamu, ia sebagai amal taqorrub bagi kalian kepada
Allah, menjauhkan dosa, dan penghapus kesalahan.”
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 3549), al-Hakim (I/308), dan
al-Baihaqi (II/502), dari jalan Shahabat Abu Umamah al-Bahili radhiyallaahu
anhu)
Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah ﷺ bersabda,
إِنَّ فِى اللَّيْلِ
لَسَاعَةً لاَ يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ
الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
“Pada malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang muslim
memanjatkan do’a pada Allah berkaitan dengan dunia dan akhiratnya bertepatan
dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberikan apa yang ia minta. Hal
ini berlaku setiap malamnya.”
(HR. Muslim no. 757)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda,
يَتَنَزَّلُ
رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ
يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ ،
مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ ، وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
Rahmat Tuhan kita tabaroka wa ta’ala turun setiap malam ke langit dunia
hingga tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman:
“Siapa yang berdoa pada-Ku, Aku akan memperkenankan doanya. Siapa yang meminta pada-Ku, pasti akan Kuberi. Dan sesiapa yang meminta ampun pada-Ku, pasti akan Kuampuni.”
(HR. Bukhari no. 6321 dan Muslim no. 758)
“Siapa yang berdoa pada-Ku, Aku akan memperkenankan doanya. Siapa yang meminta pada-Ku, pasti akan Kuberi. Dan sesiapa yang meminta ampun pada-Ku, pasti akan Kuampuni.”
(HR. Bukhari no. 6321 dan Muslim no. 758)
Sedangkan kegagalan untuk tidak dapat
bangun untuk melakukan Qiyamulail dikaitkan dengan dosa.
Al-Imam Hasan Al-Basri pernah
menegaskan:
“Sesungguhnya orang yang telah melakukan
dosa, akan terhalang dari Qiyamullail.”
Ada seseorang yang bertanya: “Aku
tidak dapat bangun untuk untuk qiyamullail, maka beritahukanlah kepadaku apa
yang harus kulakukan?”
Beliau menjawab:
“Jangan engkau bermaksiat (berbuat dosa) kepada-Nya pada waktu siang, nescaya Dia akan membangunkanmu di waktu malam.”(Tazkiyyatun Nufus)
Rasulullah ﷺ
bersabda:
”Tidak akan masuk syurga orang yang dalam hatinya ada sifat sombong,
walaupun hanya seberat biji sawi.”
(HR Muslim)
(HR Muslim)